(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY bergerak bearish menembus garis pivot pada akhir perdagangan forex sesi Asia hari Rabu 11 Desember 2024.
Yen Jepang naik tipis ke sekitar 151,6 per dolar tetapi tetap mendekati level terendahnya dalam 2 pekan karena dolar menguat menjelang laporan inflasi utama AS.
Dari laporan ekonomi Jepang mixed, dimana Indeks Reuters Tankan berubah negatif pada bulan Desember, sementara pembacaan sentimen manufaktur BSI menunjukkan perbaikan pada kuartal keempat.
Selain itu, data mengungkapkan bahwa harga produsen di Jepang melonjak pada laju tercepat dalam 16 bulan pada bulan November.
Di sisi kebijakan moneter, pasar masih terbagi mengenai apakah Bank of Japan akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember atau Januari.
Baru-baru ini, Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin akan segera terjadi, dengan alasan kinerja ekonomi sesuai dengan ekspektasi.
Namun, anggota dewan BOJ Toyoaki Nakamura menyuarakan kekhawatiran tentang keberlanjutan pertumbuhan upah dan menunjukkan tanda-tanda pelemahan ekonomi, yang menambah ketidakpastian pada prospek.
Secara teknikal pair USDJPY bergerak turun mendekati posisi resisten kuatnya di tengah konsolidasi dolar AS dan analis Vibiz Research Center perkirakan pergerakan yen terus menguat.
Kini pair USDJPY berada di posisi 151.58 yang berpotensi turun ke support kuat di 151.18, jika tembus turun menuju posisi support lemahnya di 150.38.
Namun jika pair berbalik arah keatas garis pivot, akan mendaki ke 152.46, jika tembus akan naik ke resisten lemahnya di 152.96.
