(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro bergerak turun pada hari Senin setelah Moody’s Ratings memangkas peringkat kredit Prancis dan pernyataan dovish Presiden ECB.
Pasangan mata uang EUR/USD turun sebesar 0,13%.
Euro tertekan setelah Moody’s Ratings memangkas peringkat kredit Prancis.
Selain itu, komentar dovish dari Presiden ECB Lagarde membebani euro ketika menyatakan ECB akan memangkas suku bunga lebih lanjut dengan inflasi yang mendekati target bank sebesar 2%.
Berita ekonomi Zona Euro hari ini beragam untuk euro karena PMI manufaktur S&P Zona Euro Desember tidak berubah, dan PMI gabungan S&P Desember meningkat secara tak terduga.
PMI manufaktur S&P Zona Euro Desember tidak berubah pada 45,2, lebih lemah dari ekspektasi 45,3. Namun, PMI gabungan S&P Desember secara tak terduga naik +1,2 menjadi 49,5, lebih kuat dari ekspektasi penurunan menjadi 48,2.
Biaya tenaga kerja Q3 Zona Euro turun menjadi +4,6% dari +5,2% di Q2.
Presiden ECB Lagarde mengatakan, “Jika data yang masuk terus mengonfirmasi garis dasar kami, arah perjalanannya jelas, dan kami berharap untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.”
Moody’s Ratings memangkas peringkat kredit Prancis dari Aa2 menjadi Aa3, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut “mencerminkan pandangan kami bahwa keuangan publik Prancis akan melemah secara substansial selama beberapa tahun mendatang.”
Swap memperkirakan peluang sebesar 100% untuk pemotongan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan berikutnya pada tanggal 30 Januari dan peluang sebesar 14% untuk pemotongan suku bunga sebesar -50 bp.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, pasangan mata uang EUR/USD akan bergerak lemah dengan pemangkasan kredit Perancis oleh Moody’s dan pernyataan dovish Presiden ECB.