(Vibiznews – Forex) Dolar AS berakhir naik pada hari Senin terdukung penguatan imbal hasil Treasury AS 10 tahun yang naik +4 bp. Dolar juga mendapat dukungan setelah Kongres Jumat lalu meloloskan RUU pendanaan sementara dan mencegah penutupan pemerintah AS, yang akan berdampak negatif bagi ekonomi AS.
Indeks dolar AS berakhir naik 0,43% pada 108,08.
Dolar sempat melemah dengan adanya laporan ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Laporan barang tahan lama AS bulan November hari ini lebih lemah dari perkiraan, meskipun pesanan barang modal sedikit lebih kuat dari perkiraan. Pesanan barang tahan lama AS bulan November turun -1,1% b/b, lebih lemah dari perkiraan -0,3%, meskipun Oktober direvisi lebih tinggi menjadi +0,8% dari +0,3%.
Pesanan barang tahan lama bulan November tidak termasuk transportasi turun -0,1%, lebih lemah dari perkiraan +0,3%. Pesanan barang modal bulan November kecuali pertahanan dan pesawat, proksi untuk belanja modal, naik +0,7% m/m, lebih kuat dari ekspektasi +0,1%.
Laporan penjualan rumah baru AS bulan November sebesar +5,9% menjadi 664.000 lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 669.000.
Laporan indeks kepercayaan konsumen AS bulan Desember dari -8,1 menjadi 104,7 jauh lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 113,2.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 9% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik dengan keputusan Kongres AS yang meloloskan RUU pendanaan sementara.