(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Kamis berakhir turun setelah data klaim pengangguran berkelanjutan mingguan AS naik ke level tertinggi dalam 3 tahun meningkatkan kekhawatiran tentang penurunan pasar tenaga kerja dan membebani dolar.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,05% pada 108,07.
Pergerakan dolar AS dipengaruhi data pasar tenaga kerja AS mingguan yang beragam.
Dolar AS sempat naik setelah data klaim pengangguran awal mingguan secara tak terduga turun -1.000 ke level terendah 1 bulan di angka 219.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi kenaikan menjadi 223.000.
Namun kemudian turun mencermati datan klaim pengangguran berkelanjutan mingguan naik +46.000 ke level tertinggi 3 tahun di angka 1,910 juta, di atas ekspektasi 1,881 juta dan merupakan tanda bahwa orang-orang yang menganggur membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan.
Peningkatan Penurunan imbal hasil Treasury AS dari level tertinggi awal hari Kamis juga melemahkan dolar.
Selain itu, rebound dalam pasar saham mengekang permintaan likuiditas untuk dolar.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 9% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari.
Hari ini belum ada data penting yang dapat mempengaruhi pergerakan besar dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah dengan data klaim pengangguran yang berkelanjutan meningkat. Juga akan mencermati pergerakan mata uang saingan dolar AS, yang jika terus meningkat, akan dapat menekan dolar AS. Indeks Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 107,99-107,87. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 108,27-108,43.