IHSG Dibuka Melemah 0,08% Dipengaruhi Sentimen Global

173
IHSG Dibuka Melemah 0,08% Dipengaruhi Sentimen Global
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah terbatas pada perdagangan sesi I Senin (13/1/2025).IHSG dibuka turun tipis 0,08% ke posisi 7.083,44. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG melemah 11,237 poin atau 0,16% ke 7.077,629.

Pelemahan IHSG disokong sebagian kecil indeks sektoral. Indeks dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Teknologi yang melemah 0,47% di pagi ini. Disusul, IDX Sektor Keuangan dan IDX Sektor Perindustrian di awal perdagangan hari ini.

Sementara itu, IDX Sektor Barang Baku menjadi indeks sektoral dengan penguatan terbesar pada perdagangan pagi ini. Berikutnya, IDX Sektor Properti dan Real Estate, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Barang Konsumen Primer, dan IDX Sektor Kesehatan.

Selanjutnya, IDX Sektor Transportasi dan Logistik, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer.

Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 847 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,5 miliar lembar dan ditransaksikan sebanyak 120.996 kali.

Pergerakan IHSG hari ini cenderung dipengaruhi oleh sentimen global, terutama dari kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) yang cukup tajam minggu lalu. Dan data laporan pekerjaan AS terbaru yang mengecewakan.

Indeks dolar AS (DXY) saat ini berada di level psikologis 109.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa lapangan kerja AS bertambah sebanyak 256.000 pada Desember 2024. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yaitu 155.000.

Tingkat pengangguran, yang diproyeksikan tetap di 4,2%, turun menjadi 4,1% bulan itu. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2023 setelah laporan tersebut dirilis.

Data ini tentu saja dapat memudarkan harapan investor untuk pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Di lain sisi, pasar juga menanti rilis data inflasi AS Januari 2025 yang akan dirilis besok.
Berdasarkan konsensusTrading Economics PPI AS pada Desember 2024 akan mencapai 3,2% yoy. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,4%.

Data inflasi AS akan dipantau ketat oleh pasar mulai hari ini, karena dapat menjadi sinyal kondisi daya beli masyarakat AS. Selain itu, data ini juga dapat menjadi sinyal kebijakan suku bunga The Fed di pertemuan selanjutnya.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting