(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berkahir naik pada hari Selasa terpicu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik sebesar 0,62% pada 1.0308.
Euro membukukan kenaikan moderat karena pelemahan dolar AS setelah laporan yang mengatakan bahwa tim ekonomi Trump yang baru akan mendorong kenaikan tarif bertahap untuk menghindari lonjakan inflasi.
Kenaikan Euro bertambah setelah komentar agresif dari anggota Dewan Gubernur ECB Holzmann, yang mengatakan hasil pertemuan ECB akhir bulan ini tidak jelas, dengan inflasi inti masih tinggi di Zona Euro.
Dukungan kenaikan Euro juga datang dari imbal hasil obligasi pemerintah Eropa yang lebih tinggi karena imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun pada hari Selasa naik ke level tertinggi 7 bulan, yang memperkuat perbedaan suku bunga euro.
Swap memperkirakan peluang sebesar 97% untuk penurunan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan berikutnya pada 30 Januari.
Malam nanti akan dirilis beberapa data ekonomi seperti inflasi Desember Inggris, GDP Growth Rate Jerman Full Year 2025, juga data produksi industri November zona Euro.
Juga akan dicermati rilis data inflasi hara konsumen Desember AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, pasangan mata uang EUR/USD akan mencermati rilis data ekonomi kawasan Eropa, yang jika naik, akan menguatkan mata uang Euro. Juga jika data inflasi AS kembali turun dan melemahkan dolar AS, akan dapat menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0262-1.0215. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0332-1.0355.