Usaha Penguatan Wall Street Tertahan oleh Tarif Balasan Kanada, Meksiko dan Tiongkok

365
nasdaq wall street

(Vibiznews – Index) – Usaha penguatan indeks saham Wall Street dengan aksi bargain hunting jelang penutupan perdagangan Rabu dinihari (5/3/2025) tidak berhasil meredam tekanan jual yang sangat besar sebelumnya.

Semua indeks utama ditutup memperpanjang pelemahan ke posisi terendah dalam 4 bulan lebih, meski secara sektoral masih ada yang positif.

Indeks Nasdaq turun 0,4% pada 18.285,16, indeks S&P 500  turun 1,2% persen pada level 5.776,15 dan  Dow Jones juga merosot  1,6% menjadi 42.520,99.

Tekanan jual yang besar terjadi sejak awal sesi di Wall Street di tengah kekhawatiran tentang perang dagang global setelah tarif baru Presiden Donald Trump atas impor dari Kanada, Meksiko, dan China mulai berlaku.

Gedung Putih melaporkan alasan Presiden Trump melanjutkan penerapan tarif 25% yang sebelumnya dijeda pada Kanada dan Meksiko untuk memerangi ancaman luar biasa terhadap keamanan nasional AS yang ditimbulkan oleh perdagangan narkoba yang tidak terkendali.

Trump juga menaikkan tarif impor Tiongkok menjadi 20% dari 10%, karena negara tersebut belum mengambil langkah yang memadai untuk meringankan krisis narkoba ilegal.

Sentimen bertambah berat ketika Kanada membalasnya dengan mengumumkan tarif  25%  pada barang-barang Amerika senilai C$155 miliar, dimulai dengan tarif pada barang-barang senilai C$30 miliar segera dan tarif pada sisa C$125 miliar dalam waktu 21 hari.

Dalam posting di akun media sosialnya, Trump mengatakan Kanada yang mengenakan tarif pembalasan pada AS akan memicu tarif timbal balik dengan jumlah yang sama.

Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan pemerintahnya telah membuat  rencana darurat  untuk menanggapi tarif baru tersebut.

Tiongkok juga mengatakan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% hingga 15%  pada beberapa barang pertanian, termasuk kacang kedelai, jagung, susu, dan daging sapi.

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham perbankan  dengan KBW Bank Index anjlok sebesar 4,6%. Disusul oleh  saham maskapai penerbangan dengan penurunan tajam 3,9% pada NYSE Arca Airline Index.

Untuk sektor yang bergerak positif terlihat pada saham emas dan semikonduktor, saham emas terangkat oleh kenaikan harga komoditas logam mulia tersebut.