(Vibiznews – Forex) Posisi dolar AS pada perdagangan forex di pasar Asia hari Jumat (14/3/2025) menunjukkan penguatan 3 hari berturut meninggalkan jauh posisi terendah 4 bulan.
Dolar AS menguat sebagai safe haven karena meningkatnya ketegangan perdagangan global menekan euro dan mata uang utama lainnya.
Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% pada semua produk alkohol dari Uni Eropa, sebagai balasan terhadap tarif 50% blok tersebut pada wiski Amerika dan barang-barang AS lainnya.
Trump juga menegaskan kembali pendiriannya tentang penerapan tarif timbal balik pada mitra dagang global, yang akan mulai berlaku pada tanggal 2 April.
Sementara itu, data terbaru menunjukkan data inflasi AS untuk bulan Februari berada di bawah ekspektasi, dengan pertumbuhan harga konsumen dan produsen melambat. Demikian klaim pengangguran mingguan terbaru sedikit di bawah estimasi.
Pekan depan investor mengalihkan perhatian ke keputusan kebijakan Federal Reserve, di mana bank sentral secara luas diharapkan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil sambil memberikan proyeksi ekonomi terkini.
Indeks dolar yang menjadi acuan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya bergerak lebih tinggi dan diperdagangkan mendekati 104,00.
Terhadap rival utamanya posisi dolar AS menguat, terpantau melemah terhadap Australia dolar dalam AUDUSD.



