(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di bursa Wall Street yang berakhir Rabu dinihari (9/4/2025) memperpanjang pelemahan indeks pekan lalu setelah sempat rebound awal pekan.
Indeks Dow Jones dan Nasdaq anjlok ke level penutupan terendah dalam lebih dari setahun dan indeks S&P 500 mencapai level penutupan terendah hampir satu tahun.
Nasdaq anjlok 2,2% menjadi 15.267,91, S&P 500 merosot 1,6% menjadi 4.982,77 dan Dow Jones turun 0,8% menjadi 37.645,59.
Sebelum berakhir di zona merah, semua indeks utama bergerak cukup signifikan ke atas oleh optimisme negosiasi tarif baru Presiden Trump yang dapat menghindari perang dagang global.
Diberitakan Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan sekitar 70 negara telah mendekati Gedung Putih tentang pembicaraan perdagangan, dengan Jepang mendapat status prioritas
Namun sentimen berbalik oleh meningkatnya ketegangan tarif antara AS dan Tiongkok, sehingga memicu pasar menjual kembali saham Wall Street cukup signifikan hingga menekan indeks ke zona merah.
Tiongkok telah berjanji untuk berjuang sampai akhir setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% pada barang-barang Tiongkok kecuali negara tersebut menarik tarif baru sebesar 34% pada barang-barang AS.
Jika itu terjadi maka tarif efektif untuk Tiongkok akan melonjak menjadi 104% ketika tarif timbal balik Trump lainnya juga akan mulai berlaku.
Secara sektoral, saham layanan minyak memimpin pelemahan hingga menyeret Philadelphia Oil Service Index turun sebesar 5%. Pelemahan sahan minyak terjadi setelah harga minyak jatuh ke level terendah dalam 4 tahun.
Pelemahan kuat lainnya terjadi pada saham-saham maskapai penerbangan, dengan NYSE Arca Airline Index anjlok 4%.
Saham-saham bioteknologi juga menunjukkan pelemahan kuat dengan NYSE Arca Biotechnology Index anjlok 3,9%.



