Rekomendasi Forex Dolar AS 10 April 2025 : Mencerna Pengumuman Jeda 90 Hari Tarif Trump; Waspadai Rilis Inflasi AS

432

(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir menguat pada hari Rabu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari pada banyak tarif timbal balik baru dan menaikkan bea masuk pada barang-barang China.

Indeks dolar AS ditutup naik 0,18% pada 102,95.

Trump telah mengesahkan jeda 90 hari dalam tarif “timbal balik”, dan menurunkan tarif menjadi 10% selama masa jeda 90 hari, tetapi tetap menaikkan tarif untuk Tiongkok menjadi 125%, yang berlaku segera.

Sebelumnya Dolar AS melemah di awal sesi setelah tarif “timbal balik” Trump pada puluhan negara mulai berlaku pada hari Rabu, termasuk bea masuk besar-besaran 104% pada barang-barang Tiongkok.

Merespon pengenaan tarif baru AS, Tiongkok dengan cepat membalas dengan tarif 84% pada barang-barang AS mulai hari Kamis, sementara negara-negara UE juga menyetujui pada hari Rabu tindakan balasan pertama blok tersebut terhadap tarif AS.

Selain itu, komentar agresif dari Presiden Fed Minneapolis Kashkari mendukung dolar ketika dia mengatakan ada standar yang lebih tinggi untuk pemotongan suku bunga Fed karena dampak inflasi dari tarif.

Presiden Fed Minneapolis Kashkari mengatakan, “Rintangan untuk mengubah suku bunga dana federal ke satu arah atau yang lain telah meningkat karena tarif,” dan bahwa Fed cenderung tidak menurunkan suku bunga dalam menghadapi tarif mengingat dampak inflasinya, bahkan jika ekonomi mulai memburuk.

Namun kenaikan dolar AS dikurangi komentar dari Presiden Fed St. Louis Musalem bersifat negatif bagi dolar ketika ia mengatakan pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan akan turun “secara material” di bawah tren dan tingkat pengangguran akan meningkat sepanjang tahun karena perusahaan dan rumah tangga menyesuaikan diri dengan harga yang didorong lebih tinggi oleh tarif impor baru.

Kenaikan dolar AS juga dibatasi risalah rapat FOMC 18-19 Maret mengisyaratkan stagnasi dan bersifat pesimis bagi dolar. Risalah rapat menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Fed memandang “risiko inflasi cenderung naik dan risiko ketenagakerjaan cenderung turun.” Selain itu, berbagai pejabat mengatakan ketidakpastian dapat melemahkan konsumsi dan pendekatan yang hati-hati adalah tepat di tengah ketidakpastian kebijakan.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 20% setelah pertemuan FOMC 6-7 Mei, turun dari peluang 30% minggu lalu.

Malam nanti akan dirilis data inflasi AS dan inflasi inti AS bulan Maret, yang secara tahunan diindikasikan menurun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS diperkirakan masih tertekan kekhawatiran perang dagang dapat menekan ekonomi AS. Juga jika malam nanti data inflasi Maret AS secara tahunan terealisir turun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 102,08-101,20. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 103,58-104,20.