BOJ Pertahankan Suku Bunga Tetap Menghadapi Tarif AS

380
BOJ yen jepang

(Vibiznews – Economy & Business) Bank sentral Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunga kebijakannya pada 0,5% pada hari Kamis, untuk pertemuan kedua berturut-turut, karena tarif AS membebani prospek ekonomi negara tersebut.

Langkah tersebut sejalan dengan jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, dan terjadi pada saat ketegangan perdagangan global setelah AS mengenakan tarif “timbal balik”.

Jepang telah melihat inflasi utama tetap berada di atas target BOJ sebesar 2% selama 36 bulan berturut-turut, menawarkan ruang bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga karena berupaya menormalkan kebijakan moneternya berdasarkan siklus pertumbuhan upah dan harga yang baik. Namun, tarif Trump telah mempersulit rencana untuk menaikkan suku bunga.

Dalam keputusan kebijakannya, bank sentral menyoroti bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga kebijakannya “jika perkiraan ekonomi dan harga kami terwujud.”

Bank sentral juga memperkirakan bahwa pertumbuhan Jepang kemungkinan akan melambat karena perlambatan di ekonomi lain dan penurunan laba perusahaan domestik.

Sementara itu, bank sentral memperkirakan inflasi akan berkisar antara 2% hingga 2,5% pada tahun fiskal 2025 dan 1,5% hingga 2% pada tahun fiskal 2026. CPI kemungkinan akan mencapai sekitar 2% pada tahun fiskal 2027, tambahnya dalam sebuah pernyataan tentang keputusan kebijakannya.

Tahun fiskal Jepang berlangsung dari April hingga Maret. Negara tersebut dijadwalkan untuk merilis angka PDB kuartal pertama fiskal pada 16 Mei.

Ekonomi Jepang tumbuh 1,2% tahun-ke-tahun pada kuartal keempat, sementara pertumbuhan PDB setahun penuh pada tahun 2024 melambat menjadi 0,1%, penurunan tajam dari pertumbuhan 1,5% yang terlihat pada tahun 2023.