(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Rabu terpicu penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun 0,59% pada 1.1302.
Dolar AS menguat menjelang pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok akhir pekan ini.
Pelemahan Euro juga turun setelah penjualan ritel Zona Euro pada bulan Maret turun untuk pertama kalinya dalam 5 bulan juga berdampak buruk bagi euro.
Kerugian dalam Euro meningkat setelah dolar AS melesat ke titik tertingginya ketika Ketua Fed Powell mengatakan bahwa Fed tidak terburu-buru untuk menyesuaikan suku bunga.
Penjualan ritel Zona Euro pada bulan Maret turun -0,1% m/m, sesuai dengan ekspektasi dan penurunan pertama dalam 5 bulan.
Swap memperkirakan peluang sebesar 96% untuk pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.
Malam nanti akan dirilis data Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan menurun. Jika terealisir menurun, akan menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus menguat dengan optimisme pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok, dan jika data jobless claim menurun, akan menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1270-1.1238. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1356-1.1410.



