Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Lebih Rendah 4,6%-5,4%

1637
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Lebih Rendah 4,6%-5,4%
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Ekonomi Indonesia tahun ini masih lesu. Bank Indonesia (BI) pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi kisaran 4,6%-5,4% pada 2025, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya kisaran 4,7%-5,5%.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 yang hanya tumbuh mencapai 4,87% year on year (yoy), dan dan juga dipengaruhi faktor global.

Dari sisi faktor global, perkembangan negosiasi tarif impor antara AS dengan Tiongkok dan negara-negara lain masih dinamis sehingga ketidakpastian perekonomian global tetap tinggi.

Menurut Perry, kondisi ini memerlukan kewaspadaan serta penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Namun demikian, masih ada hal positif yang mendasari pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap terjaga. Dengan aliran masuk investasi portofolio yang kembali meningkat pada Mei 2025 sehingga mendukung ketahanan eksternal.

Pada triwulan I 2025, defisit transaksi berjalan diprakirakan tetap rendah ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang, terutama nonmigas. Kinerja transaksi modal dan finansial juga diprakirakan tetap terkendali.

Didukung oleh investasi langsung yang mencatatkan surplus serta investasi portofolio yang meningkat.Hal ini karena terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Pada triwulan II 2025, aliran masuk investasi portofolio bulan Mei 2025 kembali meningkat, terutama ke SBN dan saham. Hal ini sejalan dengan meredanya ketidakpastian global serta tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia.
Perkembangan positif ini memperkuat ketahanan eksternal setelah pada April 2025 investasi portofolio mencatat net outflows .

Meskipun secara kumulatif triwulan II 2025 sampai 19 Mei 2025 masih tercatat net outflows 3,1 miliar dolar AS.

Posisi cadangan devisa pada akhir April 2025 tercatat sebesar 152,5 miliar dolar AS. Ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia memprakirakan NPI 2025 tetap baik. Ditopang defisit transaksi berjalan yang rendah dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB. Dan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting