(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Senin sieirng meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
Indeks dolar AS berakhir turun 0,62% pada 98,70.
Meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok muncul setelah Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Senin menuduh AS secara sepihak memperkenalkan pembatasan diskriminatif baru, termasuk pedoman baru tentang kontrol ekspor chip AI, pembatasan penjualan perangkat lunak desain chip ke Tiongkok, dan pencabutan visa pelajar Tiongkok, dan berjanji untuk mengambil tindakan untuk membela kepentingannya. Gejolak terbaru ini dikhawatirkan akan memperburuk hubungan perdagangan bahkan setelah Presiden Trump menyatakan harapannya bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini untuk mempercepat kesepakatan perdagangan.
Selain itu, komentar dovish Fed pada hari Senin membebani dolar ketika Gubernur Fed Waller mengatakan ia melihat jalan menuju penurunan suku bunga Fed akhir tahun ini, dan Presiden Fed Chicago Goolsbee mengatakan jika ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan teratasi, Fed dapat memangkas suku bunga.
Kerugian dolar AS meningkat setelah data ekonomi AS hari Senin menunjukkan indeks manufaktur ISM Mei dan belanja konstruksi April menurun secara tak terduga.
Indeks manufaktur ISM AS bulan Mei secara tak terduga turun -0,2 menjadi 48,5, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 49,5 dan laju ekspansi tertajam dalam 6 bulan.
Belanja konstruksi AS pada bulan April secara tak terduga turun -0,4% b/b, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +0,2% b/b.
Gubernur Fed Waller mengatakan, “Dengan asumsi bahwa tarif efektif mendekati skenario tarif rendah saya, inflasi dasar terus mengalami kemajuan menuju target 2%, dan pasar tenaga kerja tetap solid, saya akan mendukung pemangkasan suku bunga sebagai berita baik akhir tahun ini.”
Presiden Fed Dallas Logan mengatakan Fed mampu bersabar sebelum bertindak atas suku bunga karena “kedua sisi mandat ganda kami tampak cukup seimbang.”
Presiden Fed Chicago Goolsbee mengatakan Fed dapat melanjutkan pemangkasan suku bunga jika ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan teratasi.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 5% untuk pemangkasan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 17-18 Juni.
Malam nanti akan dirilis data JOLTs Job Openings April yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak turun dengan meningkatnya kembali ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Juga jika malam nanti data JOLTs Job Openings April terealisir menurun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 98,40-98,10. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 99,21-99,72.



