(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS hari Kamis bergerak turun 0,31% dan mencatatkan level terendah dalam 6 minggu setelah klaim pengangguran mingguan AS secara tak terduga naik ke level tertinggi dalam 7-3/4 bulan, faktor dovish untuk kebijakan Fed.
Dolar AS juga tertekan setelah produktivitas nonpertanian AS Q1 direvisi lebih rendah dan biaya tenaga kerja per unit Q1 direvisi lebih tinggi.
Dolar AS memperpanjang penurunannya setelah EUR/USD menguat karena komentar agresif dari Presiden ECB Lagarde.
Dolar sempat pulih dari penurunan awal hari ini setelah Kantor Berita Xinhua milik pemerintah China melaporkan bahwa Presiden AS Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon. Dolar juga memperoleh dukungan setelah defisit perdagangan AS bulan April menyempit ke level terendah dalam 20 bulan.
Klaim pengangguran awal mingguan AS secara tak terduga naik +8.000 ke level tertinggi 7-3/4 bulan sebesar 247.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi penurunan menjadi 235.000.
Defisit perdagangan April AS menyusut ke level terendah 20 bulan sebesar -$61,6 miliar, lebih sempit dari ekspektasi -$66,0 miliar.
Produktivitas nonpertanian AS Q1 direvisi lebih rendah menjadi -1,5% dari -0,8%. Biaya tenaga kerja unit Q1 direvisi naik menjadi 6,6% dari 5,7% yang dilaporkan sebelumnya.
Rabu malam, Presiden Fed Minneapolis Kashkari mengatakan, “Ekonomi tampaknya cukup tangguh sejauh ini, jadi bagi saya sekarang adalah waktu untuk mendapatkan data, melihat bagaimana negosiasi tarif berjalan sebelum kita mencapai kesimpulan pasti tentang arah suku bunga.”
Pasar memperkirakan peluang sebesar 1% untuk pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp setelah pertemuan FOMC pada 17-18 Juni.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak lemah dengan kenaikan klaim pengangguran AS. Namun perlu dicermati pembicaraan perdagangan Trump-Jinping yang memberikan optimisme kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok.



