(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir pada hari Selasa terdukung tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdagangan AS-Tiongkok.
Indeks dolar AS berakhir naik 0,07% pada 99,04.
Pada hari Selasa, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan akan meninggalkan perundingan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Tiongkok karena ia harus pergi ke Washington, D.C., untuk memberikan kesaksian di hadapan Kongres pada hari berikutnya.
Bessent menyatakan perundingan tersebut “produktif,” kata Bessent. Para negosiator yang tersisa akan melanjutkan sesuai kebutuhan dengan delegasi Tiongkok, kata Bessent.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok berjalan dengan positif.
Sebelumnya pada hari Senin malam, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa AS “berhubungan baik dengan Tiongkok” dan bahwa ia “hanya memperoleh laporan yang baik” tentang perundingan tersebut.
Namun kenaikan dolar AS terbatas setelah Bank Dunia memangkas prospek pertumbuhan global tahun 2025.
Bank Dunia pada hari Selasa memangkas perkiraan PDB global 2025 menjadi +2,3% dari estimasi +2,7% pada bulan Januari karena ketegangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan.
Demikian juga imbal hasil obligasi yang lebih rendah pada hari Selasa melemahkan dolar AS.
Pasar memperkirakan peluang 0% untuk penurunan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 17-18 Juni.
Malam nanti akan dirilis data inflasi dan inflasi inti AS bulan Mei yang diindikasikan naik.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik dengan optimisme hasil pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok. Juga jika malam nanti data inflasi dan inflasi inti AS bulan Mei terealisir naik, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 99,33-99,63. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 98,80-98,57.



