(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang kembali merugi masuki hari ketiga pada perdagangan hari Senin (23/6/2025), namun dibatasi oleh pelemahan yen terhadap dolar AS.
Indeks harian Nikkei turun ke posisi terendah dalam sepekan oleh kegelisahan pasar global merespon serangan bom AS di tiga lokasi nuklir Iran. Pasar khawatirkan ketidakstabilan regional yang lebih luas dan harga minyak yang lebih tinggi.
Dari laporan ekonomi, data menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Jepang kembali tumbuh pada bulan Juni untuk pertama kalinya sejak Mei 2024, sementara sektor jasa berkembang untuk bulan ketiga berturut-turut.
Ketegangan geopolitik juga membebani sentimen, di tengah laporan bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan potensi serangan terhadap Iran, yang meningkatkan ketidakpastian pasar.
Indeks harian Nikkei turun 0,13% hingga ditutup pada level 38.354,. Demikian indeks Topix turun 0,36% menjadi 2.761.
Sementara itu untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan September 2025 naik 0,13% pada posisi 38400.
Secara sektoral, saham teknologi memimpin penurunan dengan kerugian tajam dari saham Advantest (-1,2%), Lasertec (-1,6%), Disco (-1,6%), Tokyo Electron (-1,2%), dan Metaplanet (-8,2%).
