BPS Umumkan Inflasi Juni 2025 Sebesar 0,19%

604
BPS Umumkan Inflasi Juni 2025 Sebesar 0,19%

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa pada Juni 2025 terjadi inflasi m-to-m sebesar 0,19% dan inflasi y-on-y sebesar 2,57%. Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,27.Sedangkan inflasi tahun kalendar Juni 2025 terhadap Desember 2024 adalah 2,12%

Tingkat inflasi bulan Juni 2025 lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Maret dan April 2025. Penyumbang utama inflasi Juni 2025 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,43% dan andil inflasi 0,17%.

Dan seluruh komoditi lainnya berada di harga yang sangat stabil di bulan Juni 2025. Kecuali transportasi yang mengalami penurunan bahkan deflasi dengan inflasi sebesar 0,06 % dan andil infl sebesar 0.01%.

Kecuali segmen perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 0,21% dan andil inflasi 0,01%.

Jika dilihat andil komoditas dominan pada inflasi Juni 2025 (m-to-m) maka yang menjadi pendorong inflasi pada bulan Juni 2025 adalah beras 0,28%, tomat 0,16%, bawang merah 0,07%, minyak kelapa 0,03% dan ikan bandeng 0,02%.

Sedangkan faktor penghambat inflasi pada bulan Juni 2025 adalah cabe merah 0,25%, ikan cakalang 0,08%, ikan laying 0,06%, ikan teri 0,04% dan cumi-cumi 0,03%,

Tingkat inflasi tahun ke tahun (y-on-y) (Juni 2025 terhadap Juni 2024) sebesar 2,57%. Inflasi tahunan Juni 2025 lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Mei 2025.

Penyumbang utama inflasi Juni 2025 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 5,23% dan andil inflasi 1,99%. Dan dari kelompok makanan penyumbang inflasi terbesar masih beras dengan inflasi 0,62%

Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Selatan sebesar 3,00 persen dengan IHK sebesar 111,03. Dan terendah terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 108,41.

Sedangkan deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 0,67 persen dengan IHK sebesar 107,22. Dan terendah terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 106,61.

Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 4,00 persen dengan IHK sebesar 112,25 dan terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 105,60.

Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Mukomuko sebesar 1,34 persen dengan IHK sebesar 105,61 dan terendah terjadi di Kabupaten Karimun sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 105,92.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting