(Vibiznews-Forex) – Kurs aussie dalam pair AUDUSD terkoreksi dari pembukaan yang lebih tinggi dari penguatan sebelumnya pada perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (9/7/2025).
Dolar Australia dibuka lebih tinggi sebelum kemudian meluncur kebawah pivot merespon laporan inflasi Tiongkok yang naik 0,1% secara tahunan (YoY) namun IHK bulanan turun 0,1% pada bulan Juni.
Presiden AS Donald Trump diberitakan mengatakan akan mengenakan tarif 50% untuk impor tembaga dan mengisyaratkan bahwa pungutan yang lebih tinggi untuk sektor-sektor tertentu akan segera diberlakukan.
Trump juga mengatakan akan segera mengumumkan tarif yang sangat tinggi hingga 200% untuk impor farmasi.
Laju dolar AS juga menekan aussie dimana ekspektasi bahwa tarif yang lebih tinggi akan menopang inflasi AS dan memaksa Federal Reserve (Fed) untuk menunda pemotongan suku bunga.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap 6 rival utamanya bergerak kuat menanti rilis Risalah Rapat FOMC akan menjadi sorotan.
Fokus sentimen selanjutnya risalah FOMC yang mungkin menawarkan beberapa petunjuk tentang bagaimana pejabat Fed memandang ekonomi AS dan memberikan wawasan tentang jalur suku bunga.
Secara teknikal pair terus mendaki mendekati posisi resisten kuat , dan menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD berpotensi melemah.
Kini pair berada di 0.6516 yang sedang turun menuju S1, jika tembus lanjut meluncur ke support lanjutan di 0.6457-0.6412.
Namun jika tidak turun menembus 0.6500, pair akan mantul ke atas menuju posisi tertinggi di 0,6536 dan jika tembus lanjut ke R1 dan resisten selanjutnya.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0,6626 | 0,6590 | 0,6555 | 0,6523 | 0,6493 | 0,6457 | 0,6412 |



