Laporan Kuartalan Yang Pesimis Membebani Wall Street, Nasdaq Terkoreksi dari Posisi Rekor

296

(Vibznews – Index) – Telah terjadi aksi ambil untung terhadap mayoritas saham di bursa AS hingga menekan indeks Wall Street yang capai rekor tertinggi sebelumnya pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari (23/1/2025).

Hanya Nasdaq yang terkoreksi dari posisi rekor sebelumnya, S&P500 naik sedikit diatas posisi rekor dan Dow Jones rebound dari pelemahan 2 sesi berturut.  S&P 500 naik  0,1% ke 6.309,62, Dow Jones naik  0,4% menjadi 44.502,44 dan  Nasdaq  turun  0,4%  ke 20.892,69,

Aksi ambil untung berkontribusi pada pelemahan awal di Wall Street setelah Nasdaq dan S&P 500 mengakhiri sesi sebelumnya pada rekor penutupan tertinggi. Pemicu aksi ambil untung merespon negatif terhadap beberapa laporan kuartalan.

Saham General Motors  anjlok 8,1% setelah produsen mobil tersebut melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui estimasi analis, tetapi turun tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

Kontraktor keamanan dan kedirgantaraan global terkemuka, Lockheed Martin  juga anjlok 10,8% setelah melaporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih rendah dari perkiraan.

Sementara itu aktivitas perdagangan secara keseluruhan agak lesu, dengan sepinya laporan data ekonomi utama AS sebagai penggerak.

Secara sektoral, saham perumahan memimpin penguatan dengan Philadelphia Housing Sector Index melonjak 6,7%. Salah satunya saham  D.R. Horton yang melonjak 17%  setelah melaporkan hasil fiskal kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan.

Penguatan signifikan juga terlihat pada saham-saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index melonjak 3,1%.

Namun pergerakan sebaliknya terjadi pada sektor teknologi seperti  saham-saham semikonduktor, jaringan, dan perangkat keras komputer berakhir di zona merah.