Neraca Perdagangan Juni 2025 Surplus 4,10 Miliar Dolar AS, Melanjutkan Surplus Bulan Sebelumnya

347
Neraca Perdagangan Juni 2025 Surplus 4,10 Miliar Dolar AS, Melanjutkan Surplus Bulan Sebelumnya

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2025 mencatat surplus sebesar 4,10 miliar dolar AS. Ini melanjutkan surplus pada Mei 2025 sebesar 4,30 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain. Hal ini dilakukan guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Surplus neraca perdagangan yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik. Neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2025 mencatat surplus sebesar 5,21 miliar dolar AS. Hal ini seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar 22,33 miliar dolar AS.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak hewani/nabati. Maupun ekspor produk manufaktur seperti berbagai produk kimia.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Share ketiga negara ini sekitar 41,34 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada Januari-Juni 2025”.

Tiongkok tetap menjadi pasar ekspor utama komoditas non migas Indonesia dengan nilai mencapai US$29,31 miliar (22,83 persen). Lalu disusul Amerika Serikat sebesar US$14,79 miliar (11,52 persen) dan India sebesar US$8,97 miliar (6,99 persen).

Ekspor ke Tiongkok didominasi oleh besi dan baja, bahan bakar mineral, serta produk nikel. Sementara ekspor ke Amerika Serikat didominasi oleh mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesorisnya.

Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar 1,11 miliar dolar AS pada Juni 2025. Hal ini sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting