(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD terpantau terkoreksi dari kekuatan awal yang tembus resisten kuat di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (17/10/2025) imbas laporan ekonomi Inggris sebelumnya.
Poundsterling sudah menguat masuki hari ketiga berturut setelah sebelumnya ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi Inggris tumbuh 0,1% pada bulan Agustus, pulih dari kontraksi 0,1% pada bulan Juli, yang dipimpin oleh sektor manufaktur, sementara sektor jasa stagnan untuk bulan kedua dan konstruksi turun.
Namun untuk pertumbuhan tahunan sebesar 1,3% tidak cukup untuk mengimbangi kebutuhan kenaikan pajak. Menteri Keuangan Inggris baru-baru ini mengisyaratkan bahwa ia sedang mempertimbangkan kenaikan pajak dan pemotongan anggaran, mengingat pemerintah kemungkinan perlu mengumpulkan sekitar £30 miliar di tengah meningkatnya biaya pinjaman, pencabutan pemotongan tunjangan kesejahteraan, dan melemahnya proyeksi pertumbuhan.
Di sisi kebijakan moneter, spekulasi penurunan suku bunga Bank of England tahun depan meningkatkan meskipun IMF memperingatkan bahwa inflasi diperkirakan akan tetap tertinggi di negara-negara G7 hingga tahun 2026.
IMF memperkirakan inflasi rata-rata akan berada di kisaran 3,4% dan 2,5% per tahun masing-masing pada tahun 2025 dan 2026.
Secara teknikal, pair sedang mendaki kembali setelah terpangkas sebelumnya sehingga analyst Vibiz Research Center optimis pair melaju menembus kembali resisten kuatnya.
Kini pair berada di posisi 1.3352 yang sedang turun ke posisi pivot dan jika tembus akan lanjut ke support kuatnya di S1.
Namun jika tidak berhasil menembus pivot akan kembali naik menuju 1.3372 dan jika tembus lanjut ke posisi resisten lemahnya di R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1,3529 | 1,3492 | 1,3463 | 1.3424 | 1.3394 | 1.3356 | 1.3326 |



