The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bp, Namun Ketua Fed Powell Meragukan Pemangkasan Selanjutnya Bulan Desember

781

(Vibiznews – Economy & Business) Federal Reserve memangkas suku bunga acuannya untuk kedua kalinya tahun ini pada Kamis dinihari sebagai upaya menopang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, meskipun inflasi tetap tinggi. Namun Ketua Fed Jerome Powell meragukan apakah pemangkasan suku bunga selanjutnya dapat dilakukan di bulan Desember 2025.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral, dengan suara 10-2, menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin ke kisaran 3,75%-4%.

Gubernur Stephen Miran kembali memberikan suara berbeda, lebih memilih pemangkasan setengah poin. Sedangkan Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, lebih suka The Fed tidak memangkas suku bunga.

Namun ketua Fed Powell memperingatkan agar tidak berasumsi bahwa pemangkasan suku bunga akan terjadi pada pertemuan berikutnya.

“Dalam diskusi komite pada pertemuan ini, terdapat perbedaan pandangan yang sangat besar tentang bagaimana melanjutkan pada bulan Desember,” kata Powell dalam konferensi pers pasca-pertemuan. “Penurunan suku bunga acuan lebih lanjut pada pertemuan bulan Desember bukanlah sesuatu yang pasti. Jauh dari itu.”

Powell kemudian menambahkan bahwa ada “suara yang semakin keras” di antara 19 pejabat The Fed untuk “setidaknya menunggu satu siklus” sebelum memangkas lagi.

The Fed dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan menyatakan penambahan lapangan kerja melambat tahun ini, dan tingkat pengangguran sedikit meningkat tetapi tetap rendah hingga Agustus, sedangkan indikator-indikator terbaru konsisten dengan perkembangan ini.

Pemerintah belum mengeluarkan data pengangguran setelah Agustus karena penutupan pemerintah. The Fed justru memantau data sektor swasta.

Selain penurunan suku bunga, The Fed mengumumkan akan mengakhiri pengurangan pembelian asetnya – sebuah proses yang dikenal sebagai pengetatan kuantitatif – pada 1 Desember.

Suku bunga ini juga menjadi acuan untuk berbagai produk konsumen seperti kredit mobil, hipotek, dan kartu kredit.

Pernyataan pasca-pertemuan tidak memberikan arahan apa pun tentang rencana komite untuk bulan Desember.
Pada pertemuan bulan September, para pejabat mengindikasikan kemungkinan tiga kali pemangkasan total tahun ini. The Fed kembali bertemu pada bulan Desember.

Selain rilis indeks harga konsumen minggu lalu, pemerintah telah menangguhkan semua pengumpulan dan pelaporan data, yang berarti indikator-indikator penting seperti data non farm payrolls, penjualan ritel, dan sejumlah besar data makro lainnya tidak tersedia.

Dalam pernyataan pasca-pertemuan, komite mengakui adanya ketidakpastian yang menyertai kurangnya data, yang memperkuat cara mereka mengkategorikan kondisi ekonomi secara luas.

Keputusan The Fed diambil di tengah masa sulit, dengan penyerapan tenaga kerja yang lesu namun inflasi masih berada di atas target The Fed sebesar 2%. Pengambilan keputusan semakin rumit karena bank sentral bernavigasi tanpa indikator ekonomi yang biasanya diandalkan dari pemerintah, termasuk laporan bulanan tentang lapangan kerja, inflasi, dan belanja konsumen, yang telah ditangguhkan akibat penutupan pemerintah. The Fed telah mengisyaratkan akan kembali menurunkan suku bunga acuannya pada bulan Desember, tetapi minimnya data meningkatkan ketidakpastian seputar langkah selanjutnya.

The Fed biasanya menaikkan suku bunga jangka pendeknya untuk mengatasi inflasi, sementara menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan belanja serta meningkatkan perekrutan. Saat ini, kedua tujuannya saling bertentangan, sehingga The Fed mengurangi biaya pinjaman untuk mendukung pasar kerja, sambil tetap mempertahankan suku bunga yang cukup tinggi untuk menghindari stimulasi ekonomi yang berlebihan sehingga memperburuk inflasi.