(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Rabu terbebani penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup melemah 0,43% pada 1.1601.
Penguatan dolar AS menekan Euro. Indeks dolar AS menguat ke level tertinggi 2 minggu dan berakhir naik pada hari Rabu terdukung meredanya ketegangan perdagangan global dan pernyataan hawksih ketua Fed setelah pemangkasan suku bunga.
Namun pelemahan euro dibatasi oleh divergensi bank sentral, dengan ECB dianggap telah menyelesaikan siklus pemangkasan suku bunganya.
Swap memperkirakan peluang 1% penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Sore nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Flash Q3 Zona Euro, yang secara kuartalan diindikasikan tetap dan secara tahunan diindikasikan menurun.
Malam hari akan dirilis data Inflasi Oktober Jerman, yang secara tahunan diindikasikan menurun.
Juga akan dirilis keputusan suku bunga ECB yang diindikasikan ECB mmepertahankan suku bunga tetap.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika menguat dengan optimisme perdagangan AS-Tiongkok, akan dapat menekan Euro. Juga jika GDP Growth Rate Flash Q3 Zona Euro secara tahunan terealisir menurun, dan data inflasi Oktober Jerman secara tahunan menurun, akan menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1564-1.1528. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1651-1.1702.



