(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat terdukung pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,02% pada 1.1598.
Euro pulih dari penurunan awal pada hari Jumat dan mencatat kenaikan moderat seiring melemahnya dolar.
Kenaikan Euro juga terdukung ekspektasi inflasi 1 tahun Oktober Zona Euro meningkat secara tak terduga dan IHK Jerman bulan November naik lebih dari yang diperkirakan, faktor hawkish bagi kebijakan ECB.
Ekspektasi inflasi 1 tahun Oktober Zona Euro meningkat secara tak terduga menjadi +2,8% dari +2,7% pada bulan September, lebih kuat dari ekspektasi pelonggaran menjadi 2,6%. Ekspektasi inflasi 3 tahun Oktober tetap tidak berubah di 2,5%, sesuai dengan ekspektasi.
IHK Jerman bulan November (diharmonisasikan UE) naik +2,6% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +2,4% y/y dan merupakan kenaikan terbesar dalam 9 bulan.
Namun penurunan tak terduga dalam laporan penjualan ritel Jerman bulan Oktober pada hari Jumat membatasi kenaikan Euro.
Penjualan ritel Jerman bulan Oktober secara tak terduga turun -0,3% m/m, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +0,2% m/m.
Swap memperkirakan peluang 2% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 18 Desember.
Sore nanti akan dirilis data HCOB Manufacturing PMI Final November Euro Zone dan Jerman.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika naik terpcu bargain hunting, akan menekan Euro. Juga jika HCOB Manufacturing PMI Final November Euro Zone dan Jerman terealisir turun, akan menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1566-1.1534. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1619-1.1640.



