(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO melompat tinggi pada akhir perdagangan hari Selasa (2/12/2025) karena ringgit yang melemah dan minyak saingan yang menguat di bursa Chicago dan Dalian.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Januari 2026 melonjak 1,34% menjadi sekitar MYR4.146, setelah sempat berada di posisi MYR4.058.
Sentimen positif juga datang dari laporan impor di pembeli utama India yang diproyeksikan melonjak menjadi 9,3 juta ton pada 2025/26, naik dari 7,58 juta ton pada periode sebelumnya, terendah dalam 5 tahun, didorong oleh permintaan pangan yang lebih kuat dan harga yang lebih menarik.
Di Tiongkok, data PMI November yang lemah meningkatkan harapan akan dukungan kebijakan baru dari Beijing.
Pelemahan awal sesi dipicu oleh tanda-tanda penurunan ekspor, dengan Intertek melaporkan penurunan 19,7% bulanan dalam pengiriman November.
Sementara itu, asosiasi industri di pemasok terbesar dunia, Indonesia, mengatakan banjir, tanah longsor baru-baru ini di Sumatera belum menyebabkan kerugian produksi yang besar, sehingga membatasi ekspektasi dukungan harga yang didorong oleh pasokan.



