Sebagai seorang pengajar tentang promosi daerah, penyusunan rencana penanaman modal, pelayanan terpadu satu pintu, saya mengalami bahwa peserta yang datang adalah mereka yang baru pertama kali mendapatkan tanggung jawab atau memegang jabatan yang terkait dengan materi pelatihan. Dan saya mendapati juga mereka yang sudah mahir dalam materi yang saya sampaikan tidak lagi memegang jabatan mereka sebelumnya. Gejala ini menunjukan bahwa manajemen pemerintah daerah perlu ditata ulang agar kinerja pemerintah dapat lebih ditingkatkan.
Kalau melihat apakah penyebab dari terjadinya fakta yang sampaikan diatas adalah faktor terlalu cepat rotasi jabatan yang terjadi pada pemerintah daerah. Pada awal kebijakan rotasi ini dikeluarkan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan beberapa efek negatif lainnya akibat seseorang menduduki sebuah jabatan dalam waktu lama.
Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Executive Director Lepmida (Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah)