Menggenjot Pembangunan Infrastruktur Indonesia 2015-2019

1062

Data Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), menyebutkan sasaran pembangunan tahun 2019 untuk kedaulatan pangan dimulai dari pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi air permukaan, air tanah, dan rawa 9,89 juta hektar dari kondisi tahun 2014 seluas 8,9 juta hektar. Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan, air tanah, dan rawa 3,01 juta hektar dari kondisi tahun 2014 sebesar 2,71 hektar. Pembangunan dan peningkatan irigasi tambak seluas 304,75 hektar dari kondisi tahun 2014 seluas 189,75. Masih didukung dengan pembangunan waduk sebanyak 49 waduk dari jumah 21 waduk di tahun 2014.

Sasaran kedaulatan energi  2019 pada pembangunan kapal unit penyimpanan terapung untuk regasifikasi (FSRU) sebanyak 7 unit dari jumlah tahun 2014 sebanyak 2 unit. Pembangunan jaringan pipa gas sepanjang 18.322 km dari kondisi 2014 sepanjang 11.960 km. Pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) akan didirikan 118 unit dari kondisi tahun 2014 sebanyak 40 unit. Untuk sambungan rumah jaringan gas kota akan dikerjakan 1,1 juta sambungan rumah dari 200.000 pada tahun 2014. Pembangunan kilang bumi direncanakan pertama kali 1 unit di tahun 2014.

Sasaran pembangunan infrastruktur dasar dan konektifitas pada tahun 2019, pembangunan jalan nasional sepanjang 45.592 km dari kondisi tahun 2014 sepanjang 38.570 km. Pembangunan jalan baru ditargetkan 2.650 km dari kondisi 2014 sepanjang 1.202 km. Pengembangan jalan tol sepanjang 1000 km dari kondisi tahun 2014 sepanjang 807 km. Pembangunan jalur kereta api sepanjang 8.692 km dari kondisi tahu 2014 sepanjang 5.434 km. Pengembangan pelabuhan dari jumlah 278 menjadi 450, jumlah bandara dari 237 menjadi 252, jumlah dermaga penyeberangan dari 210 menjadi 275.

Read more

fad2

Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Executive Director Lepmida (Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here