Perekonomian global tampaknya semakin suram. Hal itulah yang akhirnya membuat Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun 2016 mendatang. Namun diakui, bahwa harga minyak yang lebih rendah telah cukup menguntungkan sejumlah negara terutama negara importir minyak yang kebanyakan adalah negara berkembang.
Berbeda dengan Bank Dunia, Para petinggi Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), salah satu organisasi berskala internasional yang berbasis di Paris mengatakan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi global secara perlahan mulai terlihat sedikit lebih baik dari penilaian sebelumnya yang dilakukan pada November lalu. Namun, membaiknya kondisi ekonomi ini tetap harus diikuti dengan penerapan kebijakan yang seimbang untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam penilaian yang dilakukan OECD kali ini, disampaikan bahwa prospek jangka pendek tetap akan bergerak moderat. Namun demikian, tingkat inflasi dan suku bunga rendah yang belum juga normal tetap dapat memberikan resiko terhadap instabilitas keuangan. Pendekatan kebijakan yang lebih seimbang sangat dibutuhkan untuk mengakomodasi reformasi fiskal dan struktural, serta kebijakan moneter, untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
