Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) masih terus menghimbau agar negara-negara berkembang tetap waspada terhadap kondisi ekonomi ke depan. Indonesia, adalah salah satu negara yang tidak luput dari perhatian OECD. Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria, mengingatkan Bank Indonesia untuk berhati-hati dalam menentukan suku bunga acuan di tengah ketidakpastian keuangan global. Salah satu yang harus menjadi perhatian bank sentral antara lain ketergantungan Indonesia yang cukup tinggi terhadap sumber pendanaan eksternal.
Meskipun pasar keuangan dalam negeri telah memperhitungkan efek normalisasi kebijakan moneter yang mungkin akan terjadi di Amerika Serikat (AS), Gurria menilai Indonesia masih tetap rentan terhadap kenaikan suku bunga internasional mengingat bahwa kebutuhan pendanaan eksternal sangat signifikan di Indonesia.
Menurut Gurria, defisit transaksi berjalan Indonesia masih akan tetap tinggi pada tahun ini, yang sebagain besar diakibatkan oleh pendapatan yang lebih rendah dari sektor ekstraksi pertambangan, seiring dengan menurunnya harga komoditas. Neraca fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga diperkirakan tetap mengalami defisit, meskipun masih berada di level yang aman.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens