Hingga saat ini laju pemulihan ekonomi Tiongkok masih tersendat. Pasalnya perekonomian “Negeri Panda” ini masih terbebani oleh penurunan yang terjadi di sektor properti, kelebihan kapasitas produksi pabrik dan tingkat utang lokal yang cukup tinggi. Hal ini membuat prospek ekonomi Tiongkok untuk tahun ini masih cukup rendah dan hanya dapat tumbuh di kisaran 7 persen, dimana proyeksi ini adalah yang terendah dalam kurun 25 tahun terakhir.
Pagi ini (1/4/2015), Biro Statistik Nasional Tiongkok tidak hanya merilis data aktivitas di sektor manufaktur, tapi juga aktivitas di sektor jasa. Berdasarkan data yang dilaporkan BNS, kinerja sektor jasa di Tiongkok menunjukkan penurunan ke posisi terendahnya dalam kurun satu tahun terakhir. PMI non manufaktur Tiongkok untuk bulan Maret berakhir pada skor 53,7 dari 53,9 di bulan Februari.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
