Sebagai negara dengan status “terkuat ke-2″ di dunia, tentu memberikan kebanggaan tersendiri bagi Tiongkok. Dengan menyandang status tersebut, banyak negara yang ingin menjalin hubungan bilateral dengan Tiongkok, termasuk Indonesia. Namun sayang, beberapa tahun belakangan pertumbuhan ekonomi Tiongkok justru melambat. Tidak lepas dari perlambatan yang terjadi di sektor properti, pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi juga menjadi masalah yang sulit diatasi.
Seperti diketahui, bank-bank di Tiongkok telah menyalurkan pinjaman baru sebesar 1,18 triliun yuan ($ 189.870.000.000) pada bulan Maret lalu, dimana angka ini telah mengalahkan ekspektasi ekonom yang sebelumnya memperkirakan hanya sebesar $1,03 triliun. Meningkatnya jumlah penyaluran kredit atau pinjaman baru ini terjadi karena pihak perbankan berusaha mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang kian terlihat jelas belakangan ini. Pertumbuhan pinjaman baru tercatat naik 14 persen di bulan Maret.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens