Hingga kuartal I 2015, raihan kontrak baru emiten konstruksi mengalami percepatan signifikan. Tercatat, pada kuartal I tahun 2015 ini emiten konstruksi berhasil mengantongi kontrak baru mencapai Rp19.4 Triliun atau lebih tinggi dari capaian kontrak pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp16.3 T.
Analis menilai peningkatan raihan kontrak konstruksi pada awal tahun ini dibandingkan tahun lalu lebih disebabkan oleh adanya faktor penundaan proyek jelang pemilu tahun lalu serta penghematan belanja infastruktur karena APBN masih dibebani subsidi BBM. Sedangkan untuk awal tahun ini, emiten konstruksi khususnya BUMN mulai merealisasikan belanja anggaran konstruksi yang lebih besar sebagai pengalihan alokasi anggaran subsidi BBM. Terlebih juga ditunjang oleh program pemerintah yang berniat menggenjot belanja infrastruktur.
Tulisan ini merupakan hasil riset dari Vibiz Equity Research