Sudah hampir selama 20 tahun Hong Kong (HK) dinilai sebagai wilayah yang memiliki perekonomian terbebas di dunia. Perdagangan bebas adalah darah kehidupan dari wilayah ini. Akibatnya, adalah wilayah ini menjadi salah satu tolak ukur laju pertumbuhan ekonomi global. Namun sayang, sejak akhir 1990-an wilayah ini telah mencatat defisit perdagangan dikarenakan oleh aktivitas impor yang tumbuh lebih cepat daripada ekspornya.
Pada hari ini (29/4/2015), Kantor Statistik HK melaporkan bahwa aktivitas ekspor wilayah khusus ini secara tidak terduga alami penurunan di bulan Maret. Ekspor HK tercatat turun 1,8 persen (yoy) di bulan Maret, sangat kontras dengan pertumbuhan sebesar 7,2 persen (yoy) yang berhasil dicetak pada bulan sebelumnya.
Kontraksi ekspor yang terjadi pada bulan Maret lalu jelas bertentangan dengan ekspektasi ekonom yang sebelumnya mengharapkan pertumbuhan sebesar 2,1 persen pada bulan tersebut. Penurunan tersebut sekaligus adalah yang pertama dalam sebelas bulan terakhir.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens
