Output industri Jepang bulan Maret dilaporkan masih pada fase kontraksi dimana pada bulan lalu genap memasuki bulan keduanya berturut-turut. Penurunan ini cukup membuktikan bahwa perekonomian Jepang masih berjuang untuk mendapatkan kembali momentum pemulihannya setelah anjlok cukup parah pada tahun lalu pasca kenaikan pajak penjualan.
Dilaporkan pada hari ini (30/4/2015) bahwa tingkat pertumbuhan industri Jepang di bulan Maret mengalami kontraksi sebesar 0,3 persen (mom). Meskipun masih berada pada fase kontraksi, namun pada Maret lalu kontraksi output industri berhasil diredam jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, bulan Februari yang mencatat kontraksi sebesar 3,1 persen.
Rilis data ini tentu masih mengecewakan. Pasalnya 2 (dua) bulan lalu yaitu bulan Januari, output industri Jepang malah berhasil mencatat pertumbuhan terbesarnya dalam hampir empat tahun terakhir akibat lonjakan ekspor. Sayang, belakangan permintaan ekspor terhadap Jepang menurun akibat perlambatan pertumbuhan global.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens
