Kurs Euro sesi Eropa (1/10) bertahan di teritori negatif setalelah data yang ditunggu-tunggu dari manufaktur Jerman tidak memberikan dukungan rebound untuk menghapus pelemahan kemarin. Pada perdagangan kemarin (30/9) Euro terpukul keras setelah rilis Unemployment Change Jerman meningkat 2k, kemudian penjualan retail turun 0.4% menghapus perkiraan naik 0.2%.
Pukulan keras juga disebabkan oleh Inflation Rate Flash y/y bulan September zona Eropa pertama kalinya berbalik negatif -0.1% sejak Maret 2015. Data ini menghidupkan kembali pembicaraan tentang stimulus tambahan. Sementara itu, data terbaru dari kawasan Jerman baru saja dilaporkan Markit Manufacturing PMI Final bulan september yang mengalami penurunan ekspansi mejadi 52.3 dari sebelumnya 53.3.
Hal tersebut membuat kurs Euro pada pair EURUSD tetap di teritori negatif dan saat ini (08:59:11 GMT) bergulir di harga 1.1155 turun di bawah pembukaan 1.1175. Pada perdagangan kemarin (30/9) pair ini mengalami anjlok oleh sentimen negatif inflasi Eropa dan kuatnya dollar AS didukung data ADP Employment Change. Sehingga EURUSD mengalami penutupan bearsih dari pembukaan 1.1247 dengan capaian rendah di harga 1.1156.
Prospek arah pergerakan pair EURUSD selanjutnya akan bergantung pada setimen data fundamental AS di sesi New York yaitu PMI Manufacturing dari Markit dan ISM yang diperkirakan mengalami kenaikan skor ekspansi. Dari sektor tenaga kerja akan ditunjukkan oleh data klaim pengangguran mingguan di AS namun data ini diperkirakan naik sehingga memberikan EURUSD peluang untuk koreksi.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan EURUSD hari ini berada dalam tekanan bearish. Namun berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya pair ini memiliki potensi bullish sebagai fase koreksi terbatas menghampiri resisten kisaran 1.1187, kemudian target bearish lanjutan hari ini diperkirakan sampai pada support kisaran 1.1125.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang