Akhir Pekan Dollar Singapura Ambruk Capai Rendah Baru Sejak 6 Tahun

753

Dollar Singapura akhir pekan (2/10) semakin ambruk terhadap dollar AS hingga membentuk rendah baru sepanjang 6 tahun. Wajar saja, karena pengaruh eksternal begitu kuat membuat arus modal keluar dari negara tersebut. Isu suku bunga AS naik, gejolak ekonomi Tiongkok, serta daya tarik fundamental dalam negeri Singapura mengindikasikan banyak kelemahan membuat ambruk mata uang ini.

Beberapa kelemahan fundamental Singapura misalnya saja data inflasi bulan Agustus jeblok -0.8% dan lebih buruk dari sebelumnya -0.4% y/y. Pada sektor industri  (Industrial Production) kondisinya anjlok secara tahunan dan bulanan berturut-turut di angka negatif -7.0% dan -3.7% di bulan Agustus. Kemudian dikonfrmasikan dengan data  SIPMM Manufacturing PMI bulan September makin kontraksi menjadi 48.6 vs 49.3 Agsutus rilis kemarin malam.

Tekanan dari dollar AS pada mata uang Singapura semakin mengerikan jika data Non Farm Payroll rilis malam ini memberikan angka di atas 200 ribu pekerjaan atau naik dari sebelumnya. Petunjuk pertama telah diperlihatakan naik dari versi ADP yang mengalami kenaikan. Ditambah lagi rilis NFP kali ini sangat kental dengan spekulasi Fed Rate. Berharap selamat, jika  NFP mengecewakan dan mixed dengan kelemahan pada rata-rata pendapatan AS.

Memantau kurs dollar Singapura pada pair USDSGD saat ini (07:50:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4342, naik mantap dari pembukaan 1.4301. Pada perdagangan kemarin (1/10) pair ini ditutup bullish dari pembukaan 1.4223 dengan capaian rendah 1.4207 dan tinggi 1.4307.

Terhadap Rupiah pada pari SGDIDR bergulir lemah di kisara harga 10,231.56. Sedangakan berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs BI, hari ini (2/10) harga jual dollar Singapuramehgalami penurunan menjadi  10,309.65 dibandingkan dengan harga jual Kamis (1/10) di harga  10,341.27.

Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat bullish pada pair USDSGD telah berhasil menembus resisten kuat kisaran 1.4300.  Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, perlu menujukan kondisi bertahan di atas 1.4300 untuk mempercepat target bullish bahkan hingga resisten kisaran 1.4500. Sedangakan level support yang harus diwaspadai sebagai fase koreksinya berada di kisaran 1.4250.

 

 

 

Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here