Departemen Statistik Malaysia siang ini (7/10) kembali melaporkan kinerja ekspor impor dan posisi neraca perdagangan negaranya untuk periode Agustus 2015. Dalam rilis tersebut tercatat bahwa aktivitas ekspor Malaysia berhasil bukukan pertumbuhan yang lebih cepat pada bulan Agustus lalu dari yang diperkirakan sebelumnya, sementara aktivitas impor justru bukukan penurunan yang tak terduga. Adapun laju pertumbuhan ekspor pada Agustus lalu adalah sebesar 4,1 persen (yoy), dimana laju pertumbuhan ini berhasil lampaui ekspektasi ekonom yang semula hanya memprediksi pertumbuhan ekspor sebesar 1,3 persen (yoy).
Adapun ekspor produk listrik dan elektronik pada Agustus lalu tercatat tumbuh 16,7 persen (yoy) dan ekspor karet alam naik 5,3 persen (yoy) karena volume ekspor yang lebih tinggi. Sementara itu, impor bukukan kontraksi yang cukup dalam yaitu sebesar -6,1 persen (yoy) pada bulan Agustus lalu, dimana penurunan tersebut kontras dengan ekspektasi ekonom yang sebelumnya memprediksi pertumbuhan impor sebesar 1,7 persen. Dapat dilihat tren kinerja ekspor impor Malaysia dalam setahun terakhir pada gambar dibawah ini:
Melihat aktivitas ekspor yang cukup baik dan rendahnya impor pada Agustus lalu maka secara otomatis surplus perdagangan Malaysia terlihat bertambah dari yang tercatat di bulan sebelumnya. Adapun surplus dagang Malaysia pada bulan tersebut berakhir sebesar MYR 10,2 miliar dari yang semula hanya tercatat sebesar MYR 2,4 miliar di bulan Juli, dan juga lebih besar dari surplus yang tercatat pada Agustus 2014 yang kala itu hanya bukukan surplus sebesar MYR 3,9 miliar. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Meski kondisi neraca perdagangan Malaysia terpantau membaik, perlu diketahui bahwa kondisi Malaysia kini sedang tidak kondusif, baik dari sisi ekonomi, politik maupun sosial. Nilai tukar Ringgit Malaysia anjlok cukup parah diterpa ketidakpastian global. Di saat bersamaan, muncul lagi isu Perdana Menteri Malaysia menerima uang dari salah satu perusahaan negara Malaysia. Meski demikian, Perdana Menteri Malaysia, tetap optimis bahwa kondisi Malaysia masih sangat baik hingga saat ini dan masih mampu tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Adapun target pertumbuhan ekonomi pemerintah Malaysia pada tahun 2015 ini adalah sebesar 5 persen. PM Malaysia yakin target angka pertumbuhan tersebut dapat disentuh mengingat fundamental ekonomi Malaysia saat ini .yang sangat kuat karena telah belajar dari dampak krisis 1998 silam. Namun demikian, tetap tidak bisa dipungkiri kondisi Malaysia lebih parah dibanding Indonesia dari beberapa faktor terutama nilai tukar.
Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang