Kurs Yen Jepang mengalami penguatan pasca rilis suku bunga bank of Japan (BoJ). Bank sentral tersebut tidak memberikan kejutan baru pada keputusan suku bunga, dan pembelian asset tetap ada angka 80 triliun Yen. Sementara pasar sebelumnya mengharapkan akan ada tanda-tanda pelonggaran lebih lanjut mengingat baru-baru ini fundamental lemah di Jepang telah ditunjukkan.
Laporan fundamental sebelumnya bahwa rataan pendapatan kas tenaga kerja (Average Cash Earnings) di Jepang tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat, tingkat pengangguran naik lagi ke 3.4%. Kemudian CPI inti turun untuk pertama kalinya -0.1 di bulan Agustus y/y sejak penggelontoran stimulus 2013.
Karena CPI inti tersebut memperhitungkan harga energi sehingga Jepang memiliki alasan pada penurunan harga minyak. CPI inti yang tidak termasuk energi naik y/y 1,1% sehingga target 2% BoJ untuk inflasi untuk 2016 sianggap masih mungkin bahkan jika rally harga minyak akhir-akhir ini terus berlanjut. Oleh karena itu stimulus lanjutan tampaknya belum mendesak diperlukan.
Kini yang menjadi masalah di Jepang adalah persaingan ekspor sehingga kurs Yen yang menguat akan menekan persaingan harga ekspor. Sehingga akan diperlukan penyesuaian dari sisi fiskal untuk upaya menjaga kelangsungan perusahaan ekspor agar membantu sektor lainnya seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan upah serta belanja konsumen.
Prospek pergerakan Yen Jepang selanjutnya akan dipengaruhi oleh konferensi pers BoJ di balik penetapan kebijakan moneternya kali ini. Memantau kurs Yen pada pair USDJPY saat ini (04:04:04 GMT) bergulir di kisaran 119.86, turun dari pembukaan 120.20. Pada perdagangan kemarin (6/10), pair ini mengalami penutupan bearish dari pembukaan 120.45 hingga rendah di harga 120.10.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan USDJPY masih bergerak pada trend datar atau sideways, dan konsolidasi tidak jauh dari harga 120.00. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, diperkirakan akan hari ini USDJPY akan melemah terbatas dengan antisipasi resisten di kisaran 120.20 dan target support berada di kisaran 119.60.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
