Kurs Dollar AS Semakin Amblas, Ekspetasi Kenaikan Fed Rate Semakin Jauh

850

Index dollar AS ditutup lemah signifikan dini hari tadi (15/10) karenan tekanan jual dollar yang agresif oleh para investor. Sentimen terhadap dollar AS kini semakin sulit menggeser argumen bahwa kenaikan suku bunga akan dilempar ke tahun 2016. Malam tadi (14/10) di sesi New York idikator fundamnetal Retail Sales AS menurun, mengkonfirmasikan dengan baik penurunan belanja konsumen karena kombinasi buruk antara kelemahan serapan tenaga kerja (Non Farm Payroll) dan tingkat upah yang stagnan.

Untuk mengubah kemabali ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun 2015, fundamental ekonomi AS harus lebih baik signifikan di perode Oktober ini yang akan banyak dirilis bulan depan. Kali ini dollar AS semakin terpukul dengan laporan pertumbuhan Retail Sales 0.1% di bulan September dan bulan sebelumnya direvisi turun jadi 0% dari 0.2% m/m.

Laporan lain harga produsen (PPI) turun -0.5% di bulan September  dan penurunan tertajam tahun ini. Dengan inflasi turun dan belanja konsumen jatuh membuat The Fed semakin sulit membuat kebijakan. Dengan ini pula investor akan memperkirakan  dalam rentang waktu hingga Desember The Fed akan diam, dan ini akan dijadikan momentum menghalihkan dollar pada asset yang sedang murah.

Masalah selanjutnya pada kelemhan dollar AS hari ini ada pada laporan Inflasi AS untuk periode September. Data PPI yang  menurun telah dilaporkan kemarin dan sangat potensila memberikan pengaruh pada Infation Rate rilis malam ini. Infaltion Rate  AS basis bulanan bulan Agustus lalu di angka -0.1% akan mengantisipasi angka negatif dua bulan beruntun. Secara tahunan data ini berada di angka 0.2% di bulan Agustus lalu, sementara infalsi inti tahunannya 1.8%.

Untuk menjadi peredam pelemahan dollar AS dan mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga dilempar ke Tahun 2016 dan tetap di tahun 2015, maka data inflasi September ini harus mengejutkan naik. Namun kondisi tersebut jauh dari kemungkinan mengingat di negara-negara mata  uang rivalnya seperti Inggris, Eropa, dan Jepang telah mengalami kemunduran laju inflasinya. Ini adalah fenomena penurunan inflsi secara global karena sedang dalam perode harga minyak yang murah.

Memantau kekuatan dollar terhadap mata uang lainnya pada index dollar AS saat ini (03:13:11 GMT) bergulir di level 93.87, bergulir di treritori negatif di bawah pembukaan 93.97. Pada perdagangan valas kemarin (14/10) index ini anjlok tanjam dan ditutup lemah dari pembukaan 94.78 hingga mencapai rendah di level 93.83.

Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat setelah index dollar AS mendapat tekanan jual cukup dalam pada perdagan kemarin, mengindikasikan tekanan jual yang sangat kuat masih berlajut setelah pergerakan sideways. Berdasarkan level tinggi dan redah sebebelumnya maka index ini berpotensi pelanjutkan pelemahan hingga support kisaran 95.60. Dengan kemungkinan koreksi sangat kecil di sekitar resisten 94.33.

 

 

 

Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here