Rupiah Menguat Tajam Didukung Pelemahan Dollar AS

917

Mata uang rupiah mengalami peningkatan tajam pada sesi perdagangan Kamis pagi (15/10). Mata uang lokal kembali memperoleh dorongan kenaikan yang signifikan terhadap rival utamanya dollar AS didukung oleh kinerja bursa saham dalam negeri yang kembali menguat.  

Hari ini rupiah langsung dibuka melejit kencang dan mencapai posisi paling tinggi sejak bulan Juli lalu. Mata uang dalam negeri ini menerima dukungan menguat setelah IHSG dibuka naik mantap pagi ini. Bursa saham dalam negeri menerima sentiment positif setelah bursa-bursa saham Asia mengalami peningkatan.

Sementara itu dollar AS yang juga sedang bergerak melemah turut memberikan kesempatan bagi rupiah untuk menanjak. Kurs dolar AS turun terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan sesi Asia Kamis pagi ini karena data ekonomi lemah dari negara itu mengurangi ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Rabu bahwa Indeks Harga Produsen AS untuk permintaan akhir turun 0,5 persen pada September, disesuaikan secara musiman, melebihi konsensus pasar untuk penurunan 0,1 persen.

Hari ini rupiah terpantau sempat mengalami pembukaan pada posisi 13.370,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di level 13.616,00 per dollar AS.

Hari ini rupiah mampu bergerak makin menguat. Rupiah sudah membukukan kenaikan mantap sebesar 258,00 poin atau 1,89 persen pada posisi 13.358,00 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di dalam sentiment positif. Dukungan menguat dari bursa saham dan pelemahan dollar AS mampu menjadi pijakan yang solid bagi rupiah.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi kembali mengetes level support pada posisi 13.450 dan 14.550 per dollar AS. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 14.300 dan 14.200 per dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here