Penguatan Euro tampaknya tidak sangup bertahan lama memanfaatkan kelemahan dollar AS dan akhir pekan ini (16/10) hampir menghapus bullish mingguannya. Pasalnya masalah perekonomian lebh serius sedang dihadapi Eropa ketimbanga Amerika Serikat. Beberapa sudah dutujukan oleh indikator ekonominya baik dari Jerman maupun seluruh kawasan, komudian kombinasi antra laju inflasi yang rendah, permintaan dari luar negeri merosot terutama dari Tiongkok, dan ditambah lagi dengan kondisi kurs yang menguat membuat kamjuah ekonomi Eropa semakin sulit.
Kodisi kurs tersbut tampak tidak nyaman bagi ekonomi sehingga salah satu pembuat kebijakan anggota ECB Ewald Nowotny kemarin malam memberikan argumen dan menyarankan bahwa bank sentral akan perlu instrumen baru untuk memasukkan perubahan struktural untuk pelaksanaan lebih lanjut pelonggaran Ekonomi. Itu menjadi pembaharuan dari apa yang tertulis dari notulen rapat EBC yang menyatakan perlu waktu untuk mepertimbangakan pelonggaran lanjutan dan akan dibicarakan lebih lanjut minggu depan pada pres Conferemce ECB tanggal 22 Oktober.
Argumen Ewald Nowotny ini behasil meredam penguatan Euro terhadap dollar AS. Dan hari ini pasar akan melihat data inflasi kawasan Eropa, dugaan kuat inflasi akan berada di angka negatif sebagai dampak dari harga energi yang murah. Namun seperti inflasi di AS pasar juga akan meniai Core Inflation yang tidak memperhitungkan harga energi dan makanan.
Sekedar informasi bahwa malam tadi di sesi New York, inflasi bulanan AS jatuh di angka negatif dua bulan berturut-turut dan semakin dalam di angaka -0.2% bulan September m/m, dan 0% y/y. Namun inflasi inti yang tidak memperhitungkan harga energi dan makanan tumbuh secara mengejutkan 1.9% dari 1.8% y/y dan 0.2% dari 0.1% m/m. Data ini memunculkan kembali harapan tinggi kenaikan suku bunga di tahun 2015. Namun The Fed tampaknya masih harus melihat perbaikan lebih lanjut sektor lainnya di putaran bulan berikutnya.
Kemudian untuk pergerakan kurs EURUSD selain akan menerima sentimen data inflasi Eropa hari ini. Data lainnya adalah kondisi neraca perdagangan untuk periode Agustus yang diperkirakan surplus menurun imbas gejolak ekonomi Tiongkok. Semetara dari AS malam ini akan memeberi arahan dari data output industri dan manufakur yang diperkirakan mengalami perbaikan. Selain itu survei konsumen AS untuk periode September akan dipublikasikan oleh Michigan.
Memantau kurs Euro pada pair EURUS saat ini (04:33:44 GMT) bergulir di kisaran 1.1377, turun dari penutupan dini hari di harga 1.1385. Pada perdagangan kemarin (15/10) pair ini kehilangan bullishnya sehingga harus ditutup lemah dari pembukaan 1.1472 dengancapaian tinggi 1.1495 dan rendah 1.1362.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pembalikan EURUSD kemarin hampir manghapus penguatan mingguannya yang telah dikumpulkan mengindikasikan lebih besar tekan bearih pada pair ini. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, meski pair ini masih memiliki target bullish mendekati resisten kisaran 1.1500, namun pergerakan melawan fundamental akan rentan membalikan arah EURUSD untuk menguji kembali support terdekat di kisaran 1.1300 pada perdagangan akhir pekan.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang