Inflasi Inti AS Dan Kelemahan Ekonomi Negara Pesaing Batasi Pelemahan Dollar AS

748

Index Dollar AS dini hari tadi (16/10) diututup rebond oleh laporan inflasi yang secara mengejutkan memberi dukungan. Pelemahan dollar AS kini teredam dari ekspektasi kenaikan suku bunga akan mundur semakin jauh setelah data inflasi yang tidak termasuk harga makanan dan energi naik secara mengejutkan pada periode September. Dukungan penguatanya juga di dapat oleh data klaim pengangguran turun signifikan dan ini diterjemahkan sebagai tanda perbaikan untuk serapan tenaga kerja di periode berikutnya.

Inflasi total di AS sebenarnya mengalami penurunan pada basis bulanan dua periode berturut -0.1% di bulan Agustus dan -0.2% September, sementara basis tahunannya juga turun menjadi  0% dari 0.2%. Data tersebut memperhitungkan harga makanan dan energi dan berkorelasi kuat dengan penurunan harga Minyak dunia.

Namun secara mengejutkan Inflasi Inti (Core Inflation Rate) bulan September yang tidak memperhitungkan harga energi dan makanan naik menjadi 1.9% vs 1.8% y/y dan 0.2% vs 0.1% m/m. Angka ini mampu memberi harapan kenaikan suku bunga akan dilakukan tahun ini. Sentimen negatif dari serapan tenaga kerja dan konsumsi konsumen melalui penuruan Retail Sales yang memicu pemunduran Fed Rate naik sedikit terobati oleh klaim pengangguran di angka terbaik hanya 225 ribu orang yang meminta tunjangan.

Penguatan dollar AS juga didorong oleh kelemahan dan masalah ekonomi yang sebenarnya lebih serius di negara mata uang rival lainnya. Seperti di Eopa ancaman deflasi dan beberapa kemunduran data di Jerman akan menjadi pemicu sentimen negatif meski beberapa waktu lalu diabaikan karena lebih terfokus pada data-data AS. Kali ini Eropa tidak akan terhindar dari desakan pelonggaran tambahan jika angka inflasi yang akan rilis hari ini mengecewakan.

Kemudian di Australia kelemahan di sektor pertambangan tampaknya tidak berhasil dimbangi oleh kemajuan pasar tenaga kerja. Selanjutnya di Jepang, indikasi kemunduran bukan hanya dari inflasi rendah, namun akhir-akhir ini permintaan produk pabrikan dan mesin berkurang menandai belanja modal menurun.

Masih pada perekonomian AS, hari ini akan melaporkan Output Produksi untuk periode September yang diperkirakan mengalami perbaikan. Data lainnya yaitu sirvei kosumen dari Michigan. Memantau kekuatan kurs dollar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada indek dollar AS saat ini (03:43:11 GMT) bergulir di kisaran level  94.50, melanjutkan kenaikan dari penutupan senbelumnya di level 94.40. Pada perdagangan kemarin (15/10) index ini ditutup bullish dari pembukaan 93.97 dengan capaian rendah 93.79 dan tinggi 94.58.

Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat rebound index dollar AS kemarin masih dikatakan fase koreksi sebelum sanggup menembus resisten kisaran 95.00 Berdasarkan level tinggi dan redah sebebelumnya maka index ini berpotensi melanjutkan kenaikan dan menguji terlebih dahulu resisten kuat 95.50, kemudian jika memantul maka akan kembali mendekati support terdekat di level 94.14.

 

 

 

Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here