Setelah berhasil menguat selama sembilan sesi perdagangan sebelumnya secara berturut, tampak perdagangan bursa saham Tiongkok Selasa pagi (20/10), indeks Shanghai harus dibuka berbalik melemah atau retreat yang dikarenakan tekanan harga komoditas dunia yang merosot tadi malam, namun sesaat kemudian berhasil berbalik rebound kembali yang ditopag oleh kinerja menakjubkan saam-saham industri dalam negeri.
Lihat : Bursa Tiongkok Retreat Terbatas, Terpukul Sektor Teknologi dan Industri
Pemberat bursa saham pagi ini adalah saham Sichuan Western Resources Holding sebesar -9.99%, saham Shanghai Zhongji Investment Holding -6.60%, saham Wuhan Double -4.21%, saham Dalian Rubber & Plastics Machinery -2.86%, namun berhasil diperkuat oleh saham Sunyard System Engineering 5.85%, saham Shanghai Sanmao Enterprise 7.83%, dan saham Mudanjiang Hengfeng Paper 9%.
Indeks spot Shanghai pagi ini dibuka melemah sebesar 9.91 poin atau 0.30%, dengan menjadi 3.377,55 poin dari posisi penutupan diakhir perdagangan bursa saham sebelumnya pada posisi 3.387,46 poin serta berhasil mencatatkan penguatan tertinggi diperdagangan bursa saham sebelumnya pada posisi 3.422,29 poin dan terendah sebelumnya pada posisi 3.380,62 poin.
Berdasarkan pada hasil penutupan diakhir perdagangan bursa saham sebelumnya, maka Analys Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Shanghai hari ini akan berpotensi berbalik melemah dengan menembus support pertama pada posisi 3.340,95 poin dengan MA5 atas BB10 daily, jika pergerakan indeks berhasil menembus support pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus support kedua pada posisi 3.290,40 poin dengan MA5 atas BB10 daily.
Jika pergerakan indeks berhasil berbalik arah menguat, maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance pertama pada posisi 3.425,90 poin dengan MA5 atas BB10 daily, jika pergerakan indeks berhasil menembus resistance pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance kedua pada posisi 3.510,20 poin dengan Ma5 atas BB10 daily.
Hendri Timotius/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
