Kurs Yen Jepang tampak akan membuat pergerakan sempit hingga akhir sesi Eropa (20/10) karena minim arahan data indikator ekonomi. Kurs ini telah menikmati momentum pelemahan dollar AS dan berhasli menguat hingga melampaui harga terbaik Yen di bulan September terhadap dollar AS. Namun terlihat pada pantulan harga berbalik menadai bahwa penguatan Yen tidak akan bertahan lama mengingat banyak sekali tumpukan fundamental lemah.
Sekedar informasi bahwa selain masalah deflasi, pekan lalu laporan output industri (Industrial Production) bulan Agustus yaitu menjadi -0.4% vs 0% sebelumnya m/m, dan -1.2% vs -0.8% y/y yang menandai produksi Jepang telah memasuki tren penurunan.
Tumpukan data lainnya bahwa pesanan mesin Jepang secara tak terduga turun 5.7% pada bulan Agustus dan order konstruksi anjlok 15,6% basis tahunan mengindikasi bahwa belanja modal sedang lesu. Dari sektor tenaga kerja tingkat pengangguran tergerlincir, mengalami kenaikan menjadi 3.4% periode Agsutus selelah periode sebelumnya berhasil turun di angak 3.3%.
Untuk perdaganga hari ini kurs Yen terhadap dollar AS diharapkan akan mengalami pergerakan signifikan di sesi New York setelah meneriman arahan data buliding permits dan housing start AS periode September. Mengenai Fed Rate, diharapkan malam ini Ketua The Fed Janet Yellen akan memberikan pandangan mengenai kondisi perekonomian baru-baru ini.
Memantau kurs Yen pada pair USDJPY saat ini (05:12:11 GMT) bergulir di harga 119.50 masih menempel paa pembukaanya 119.48. Pada perdagangan kemarin (19/10) pair ini hanya mengalami penutupan naik tupis dari pembukaan 119.34 dengan capaian tinggi 119.60 dan rendah 119.13.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan USDJPY kemarin melebar jatuh signifikan namuan secara keselurauhan masih tetap bergerak pada trend datar atau sideways, dan konsolidasi tidak jauh dari harga 120.00. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya pari ini diperkirakan masih mengalami pergerakan sempit jika belum keluar dari area antara resisten kisaran 119.50 dan suppprt 199.00.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang