Kurs Sterling sesi Eropa (22/10) terangkat naik merespon perkembangan data Retail Sales yang naik dari periode sebelumnya. Data ini tumbuh signifikan di bulan September berkorelasi baik dengan pertumbuhan upah naik 3% dan tingkat pengangguran 5.4% di periode yang sama terendah sejak 2008 yang mendorong belanja konsumen Inggris begitu bersemangat.
Data ini dipublikasikan oleh Office for National Statistics (OSN) bahwa Penjualan Ritel Inggris membuat investor terkejut dengan peningkatan naik dengan kecepatan 1,9% secara bulanan pada September dan 6,5% secara tahunan, melebihi perkiraan sebelumnya di 0,4% dan 4,8%, masing-masing. Penjualan tidak termasuk komponen bahan bakar juga telah mengiringi kenaikan menjadi 1,7% m/m dan 5,7% y/y.
Merespon data ini kurs Sterling pada pair GBPUSD terangkat hingga membentuk tinggi pada sesi ini hingga 1.5507. Terpantau saat ini (09:11:11 GMT) GBPUSD bergulir di kisaran 1.5469 naik dari pembukaan 1.5418. Sedangkan pada perdagangan kemarin (21/10) pair ini ditutup melemah dari pembukaan 1.5443. Kesempatan bullish GBPUSD berikuitnya akn didapatkan di sesi New York jika laporan penjualan rumah (Existing Home sales) dan Klaim Pengangguran AS mengecewakan.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD telah mendapatkan katalis kuat untuk naik namun tampaknya harga masih terjebak di bawah resisten 1.5500. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, maka diperkirana target selanjutnya berada di resisten kisaran 1.5590 jika harga bersil menembus resisten tersebut.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang