Bank sentral Tiongkok yang tidak akan menurunkan nilai mata uangnya menjadi sangat rendah secara tak terduga kembali menurunkan suku bunga acuan keenam kalinya sejak bulan November 2014 lalu. Bank sentral Tiongkok atau yang lebih dikenal PBOC menerapkan kebijakan moneter terbarunya ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Baru-baru ini kantor statistik nasional negeri Tiongkok melaporkan PDB kuartal ketiga lalu turun ke posisi terendah sejak kuartal pertama tahun 2009, pertumbuhan ekonominya hanya mencapai 6,9%. Namun tingkat pertumbuhan ini masih diatas perkiraan 6,8%. Selain itu IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan Tiongkok untuk tahun ini dan berikutnya di 6,8 persen dan 6,3 persen, masing-masing.
Public Bank Of China (PBOC) memangkas 0,25% suku bunga acuannya menjadi 4,35 persen dan juga suku bunga deposito menjadi 1,50 persen. Terakhir bank ini turunkan suku bunganya pada bulan Agustus lalu dengan ukuran yang sama yaitu 25 basis poin. Selain itu PBOC memangkas rasio cadangan perbankan 50 basis poin untuk meningkatkan dukungan bagi usaha pedesaan dan kecil.
PBOC juga menurunkan rasio cadangan tersebut untuk menjaga likuiditas yang memadai dalam sistem perbankan dan untuk mendorong pertumbuhan kredit dan juga uang yang beredar. Lebih lagi PBOC menghapuskan batas atas suku bunga deposito bank umum dan lembaga keuangan koperasi pedesaan demi meliberalisasi suku bunga deposito.
Sebagai informasi, kebijakan moneter terbaru ini diputuskan menyambut rapat umum pejabat tinggi Partai besar yang berkuasa yaitu Partai Komunis membuat program pembangunan lima tahunan yang dimulai pada tahun depan. Dan kebijakan moneter ini berlaku mulai hari ini (24/10).
Joel/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Jul Allens