Kurs Yang Kuat Jadi Penghambat Inflasi, Dolar AS Terancam Koreksi

1025

Kurs dolar AS terhadap mata uang utama lainnya mengalami kenaikan panjang pekan lalu oleh perbedaan kebijakan antar Bank Sentral yang terlihat lebih jelas. Perbedaan ini adalah salah satu penyebab signifikan kemana arah kurs mengalir. Imbas pelonggaran ekonomi adalah pelemahan kurs sedangkan pengetatan ekonomi akan menaikan kurs. Sehingga jelas arah kurs dolar akan terapresiasi dengan sendirinya imbas perbedaan kebijakan antar bank sentral.

 

The Fed sudah tidak lagi pada program stimulusnya lalu sekarang merencanakan pengetatan dengan menaikan suku bunga. Sedangkan negara Bank Sentral lainnya seperti ECB, PBoC, serta BoJ sedang merasakan banyak kelemahan dalam perkonomianya sehingga merasa perlu menggulirkan paket-paket pelonggaran ekonomi seperti pengucuran stimulus pembelian asset dan pemotongan suku bunga.

 

Saat ini masih menjadi dilema bagi The Fed untuk melakukan normalisasi ditengah inflasi yang diharapkan naik malah terancam oleh kondisi kursnya sendiri yang tinggi. Dalam teori ekonomi (cateris paribus) kurs yang tinggi adalah peningkatan daya beli dan akan memudahkan barang import murah masuk dan menyaingi harga produk dalam negeri. Persaingan di pasar domestik AS membuat para produsen dalam negeri tidak memiliki keleluasaan untuk menaikkan harga sehingga inflasi sulit naik.

 

Melihat prospek pergerakan kurs dolar untuk kasus pekan ini akan ada beberapa rilis data makro ekonomi yang akan mengukur seberapa pantas The Fed harus menaikan suku bunga akhir tahun ini yaitu data PDB advanced kuartal ketiga (Q3), dan pengumuman suku bunga yang diperkirakan tidak berubah. Namun pasar akan mencermati statement The Fed setelah pengumuman suku bunga, perkieaan intervensi verbal untuk mengurangi penguatan dolar dan kenyataan kelemahan data ekonomi di sektor tenaga kerja dan penjualan retail akan menyebabkan lebih beresiko jika membeli dolar.

 

Memantau index dolar AS yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, saat ini (02:59:11 GMT) bergulir di level 96.92, turun dari pembukaan 97.10. Sedangakan pada perdaganga sepekan lalu perbedaan anata bank sentral yang mulai kontras membuat index ini ditutup menguat signifikan di level 97.02 dari pembukaan 94.63.

 

Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat rebound index dollar AS berhasil memcah resisten beberapa resisten dan berhasil menyentuh 97.00 menandakan tekanan beli yang kuat sehingga dalam siklus pergerakan akan dimungkinkan mengalami fase koreksi. Berdasarkan level tinggi dan redah sebebelumnya maka index ini berpotensi koreksi kecil pada support 96.56 dengan resisten terdekat di kisaran 97.39.

 

 

 

 

Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here