Mata uang rupiah pada sesi perdagangan Selasa mengalami peningkatan yang cukup signifikan terhadap rival utamanya dollar AS (27/10). Mata uang lokal sempat dibuka dengan peningkatan yang mantap akan tetapi saat ini nilai tukar rupiah sudah retreat dari level pembukaan tersebut, meskipun masih berada di teritori hijau.
Hari ini indeks dollar mengalami penurunan lanjutan. Pada perdagangan kemarin mata uang Amerika Serikat tersebut ditutup melemah untuk pertama kalinya dalam empat sesi. Dollar mengalami penurunan setelah sempat mencapai posisi paling tinggi dalam 2,5 bulan belakangan.
Mata uang dalam negeri mengalami rebound seiring dengan retreat dollar AS tersebut. Harapan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat makin menipis setelah data dari sektor perumahan yang dirilis malam tadi menunjukkan bahwa terjadi penurunan penjualan rumah tinggal di bulan September lalu.
Hari ini rupiah terpantau dibuka pada posisi 13.607,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penguatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang ada di level 13.648,00 per dollar AS.
Saat ini rupiah masih berada di teritori positif tetapi sudah melemah dibandingkan posisi pembukaan. Mata uang lokal saat ini berada di posisi 13.638,00 per dollar AS, meningkat 10,00 poin atau 0,07 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bergerak turun ke teritori negatif. Aksi bargain hunting terhadap rupiah tampaknya akan melambat karena dari dalam negeri belum ada sentimen yang bisa mengangkat kinerja rupiah.
Mata uang rupiah hari ini berpotensi kembali mengetes level support pada posisi 13.700 dan 13.750 per dollar AS. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.600 dan 13.550 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
