Aussie dolar tergelincir sangat dalam pada awal perdagangan hari ini. Rilis CPI kuartalan yang telah diperkirakan turun oleh para ekonom melebihi perkiraan. Kondisi inflasi rendah ini didorong oleh harga komoditas rendah sepanjang periode kuartal ketiga Juli-September.
Pagi tadi Biro Statistik Australia melaporkan bahwa inflasi tahunan di kuartal ketiga tetap 1.5% namun pada basis kuartalan turun dari kuartal kedua 0.7% menjadi 0.5% di bawah perkiraan 0.6%. Kurs Aussie terhadap dolar AS turun 1.5% mendekati harga 0.7100.
Perkembangan arah inflasi di kuartal selanjutnya masih dimotori oleh tren harga minyak yang turun, namun tren harga di sektor perumahan tampaknya masih membantu mengimbangi. Perbedaan suku bunga yang relatif tinggi di RBA yang dijaga tetap 2% dibandingkan bank negara mata uang lainnya masih membatasi pelemahan Aussie.
Untuk kasus pemulihan bearish pair AUDUSD pagi ini akan bergantung pada sentimen The Fed malam ini. Tidak diharapkan The Fed akan bergerak untuk membuat kebijakan, namun statement yang fresh diharapkan akan sesuai dengan fundamental ekonomi baru-baru ini, yaitu memberi indikasi bahwa kenaikan suku bunga akan mundur.
Kelemahan data dari AS terus menurunkan kepercayaan investor terhadap The Fed akan menaikkan suku bunga. Malam kemarin indikator penting tren perekonomian yang mencakup kinerja manufaktur (Durable Goods Orders) berada di angka negatif dua bulan berturut, -1,2% di bulan September dan -3.0% di bulan Agustus
Memantau pair AUDUSD saat ini (berada di kisaran 0.7120, turun tajam dari pembukaan 0.7190. Pada perdagangan kemarin (27/10) pair ini sudah mengantisipasi pelemahan dan ditutup turun dari pembukaan 0.7247 dengan capaian rendah 0.7178.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan AUDUSD menembus support 0.7200 dengan ini berarti melanjutkan koreksi tren bullish bulanan dan mencoba menguji support kuat di kisaran 0.7100. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya jika support 0.7100 hari ini tidak berhasil diatasi maka pair ini masih akan berupaya bullish.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
